Hai sahabat penaku di masa lalu. Apa kabarmu saat ini? Apakah kau sudah menerima paket yang aku kirimkan seminggu yang lalu? Seharusnya sih sudah, karena saat aku cek kode pengiriman melalui web www.posindonesia.co.id tertulis jelas bahwa paket ku sudah diterima oleh satpam kantormu pada hari Selasa tanggal 29 Jan 2013 Pukul 15.34. Kamu pasti kaget kan?
Iya, aku tau kamu tak pernah lagi menunggu kedatangan suratku seperti dulu. Malah mungkin kamu sudah melupakan sahabat penamu ini. Entahlah, kedengarannya aku terlalu sinis mengatakannya. Tapi asal kamu tau, sampai saat ini aku (masih) menunggu surat darimu. Bukankah dulu kamu berjanji akan menulis (bukan mengetiknya dengan komputer) dan mengirim surat padaku lagi. Kamu ingat kan, Yo? atau kamu lupa?
Usia persahabatan kita sudah memasuki tahun ke 13, dan memang sudah cukup lama kita tidak berkomunikasi dengan menggunakan jasa Pak Pos. Seingatku beberapa tahun belakangan kita sudah sangat jarang menulis surat, sejak kita mulai ngeblog dan berkenalan dengan jejaring sosial di dunia maya bernama Facebook dan Twitter. Sampai akhirnya kita benar-benar menghentikan kebiasaan itu.
Perlu kamu tau, aku masih menyimpan semua surat darimu, juga kartu ucapan dan benda-benda lainnya (foto, novel, manga, gelang, gantungan kunci, pena bertali, hiasan dinding dan sketsa Detektif Conan). Semuanya, Yo. Semua yang pernah kamu berikan padaku. Karena bagiku semua itu menyimpan segudang cerita tentang persahabatan kita selama ini.
Yo, seperti yang aku pernah bilang: kamu adalah sahabat pena terbaik dan terlama yang pernah aku punya. Tentu saja bagiku kamu itu istimewah. Bayangkan saja persahabatan yang berawal dari selembar surat bisa bertahan selama ini. Padahal kita berbeda usia, agama, suku, adat, dan lainnya. Bahkan kita tinggal di kota dan pulau yang berbeda, berjarak ribuan kilometer dengan zona waktu yang berbeda pula. Untungnya ada banyak hal yang sama-sama kita sukai seperti buku, biru, cokelat dan tentu saja bintang. Dan mungkin hal itu yang membuat kita merasa cocok satu sama lain.
Ngomong-ngomong masalah bintang, saat ini aku sedang memandangi bintang-bintang di langit (kamarku) dan aku jadi ingat dulu pernah mengirimkan bintang (glowing in the dark) untukmu. Hei... bukankah kita punya suatu 'kesepakatan'? Kalo suatu hari nanti kita bertemu, hal pertama yang ingin dan akan kita lakukan berdua adalah duduk di lapangan berumput pada malam hari sambil memandang langit. Kita akan berebut bintang! Sesederhana itu.
Ah, tapi sudahlah lupakan saja. Kita tak perlu lagi berangan-angan. Seiring berjalannya waktu semua telah berubah dengan sendirinya. Hingga saat ini Tuhan sama sekali belum berkenan mempertemukan kita berdua. Tak apa. Toh dimana pun kita berada, kita masih bisa melihat bintang yang sama
Well, aku rasa cukup sekian suratku. Mungkin ini surat terakhir yang aku tulis untukmu (kecuali jika kamu kemudian menulis surat untukku lagi). Dan maaf sepertinya surat ini hanya akan aku posting di blog. Aku memang tak berniat mengirimkannya lewat Pak Pos. Berharap suatu hari kamu mengunjungi blog ku (itu jika kamu masih ingat kalo aku punya blog) dan tanpa sengaja menemukan surat ini. Jika pun tidak, aku bisa apa?
Sahabatmu,
Arie
Bengkulu, 02022013
Iya, aku tau kamu tak pernah lagi menunggu kedatangan suratku seperti dulu. Malah mungkin kamu sudah melupakan sahabat penamu ini. Entahlah, kedengarannya aku terlalu sinis mengatakannya. Tapi asal kamu tau, sampai saat ini aku (masih) menunggu surat darimu. Bukankah dulu kamu berjanji akan menulis (bukan mengetiknya dengan komputer) dan mengirim surat padaku lagi. Kamu ingat kan, Yo? atau kamu lupa?
Usia persahabatan kita sudah memasuki tahun ke 13, dan memang sudah cukup lama kita tidak berkomunikasi dengan menggunakan jasa Pak Pos. Seingatku beberapa tahun belakangan kita sudah sangat jarang menulis surat, sejak kita mulai ngeblog dan berkenalan dengan jejaring sosial di dunia maya bernama Facebook dan Twitter. Sampai akhirnya kita benar-benar menghentikan kebiasaan itu.
surat-surat yg aku terima dari kamu |
kotak tempat aku menyimpan surat |
Perlu kamu tau, aku masih menyimpan semua surat darimu, juga kartu ucapan dan benda-benda lainnya (foto, novel, manga, gelang, gantungan kunci, pena bertali, hiasan dinding dan sketsa Detektif Conan). Semuanya, Yo. Semua yang pernah kamu berikan padaku. Karena bagiku semua itu menyimpan segudang cerita tentang persahabatan kita selama ini.
Yo, seperti yang aku pernah bilang: kamu adalah sahabat pena terbaik dan terlama yang pernah aku punya. Tentu saja bagiku kamu itu istimewah. Bayangkan saja persahabatan yang berawal dari selembar surat bisa bertahan selama ini. Padahal kita berbeda usia, agama, suku, adat, dan lainnya. Bahkan kita tinggal di kota dan pulau yang berbeda, berjarak ribuan kilometer dengan zona waktu yang berbeda pula. Untungnya ada banyak hal yang sama-sama kita sukai seperti buku, biru, cokelat dan tentu saja bintang. Dan mungkin hal itu yang membuat kita merasa cocok satu sama lain.
Ngomong-ngomong masalah bintang, saat ini aku sedang memandangi bintang-bintang di langit (kamarku) dan aku jadi ingat dulu pernah mengirimkan bintang (glowing in the dark) untukmu. Hei... bukankah kita punya suatu 'kesepakatan'? Kalo suatu hari nanti kita bertemu, hal pertama yang ingin dan akan kita lakukan berdua adalah duduk di lapangan berumput pada malam hari sambil memandang langit. Kita akan berebut bintang! Sesederhana itu.
Ah, tapi sudahlah lupakan saja. Kita tak perlu lagi berangan-angan. Seiring berjalannya waktu semua telah berubah dengan sendirinya. Hingga saat ini Tuhan sama sekali belum berkenan mempertemukan kita berdua. Tak apa. Toh dimana pun kita berada, kita masih bisa melihat bintang yang sama
Well, aku rasa cukup sekian suratku. Mungkin ini surat terakhir yang aku tulis untukmu (kecuali jika kamu kemudian menulis surat untukku lagi). Dan maaf sepertinya surat ini hanya akan aku posting di blog. Aku memang tak berniat mengirimkannya lewat Pak Pos. Berharap suatu hari kamu mengunjungi blog ku (itu jika kamu masih ingat kalo aku punya blog) dan tanpa sengaja menemukan surat ini. Jika pun tidak, aku bisa apa?
Sahabatmu,
Arie
Bengkulu, 02022013
0 komentar:
Posting Komentar