Saya mengutuki diri sendiri malam ini. Bagaimana mungkin seseorang yang bercita-cita menjadi penulis seperti saya tega membiarkan tulisan-tulisan setengah jadi terlalu lama memenuhi dokumen di laptop, tanpa sedikit pun niat untuk menyelesaikannya! Sepertinya Saya terkena sindrom (ntah apa namanya) yang sering diderita oleh penulis pemula (baca: amatiran), bingung menentukan alur dan tak tau bagaimana mengakhiri cerita. Parahnya lagi, Saya tipe orang yang menggantungkan diri pada mood dan terlalu sering beralasan sibuk. Maka jangan heran bila ada berpuluh tulisan saya yang terbengkalai.
Jujur saya malu mengakui ini, tapi sepertinya saya memang terlahir bukan untuk menjadi seorang penulis. Setidaknya, saya menyadari kalo tulisan saya selama ini tidak begitu bagus dan jauh dari kata menarik. Padahal saya termasuk orang yang sangat memperhatikan keindahan bahasa dan pemilihan kata. Oh mungkin hal itu yang membuat saya sedikit “frustasi”, kemampuan menulis saya ternyata tak mampu mengimbangi hal tersebut.
Terkadang Saya ingin melupakan keinginan untuk menjadi penulis. Sayangnya ketika ide-ide bermunculan di otak saya (itu terjadi begitu saja) saya tak bisa berhenti memikirkannya, cerita akan tersusun dengan sendirinya dalam pikiran saya. Bahkan saya bisa mengeja tiap kata dan kalimat yang merangkainnya di dalam hati. Sayangnya ketika Saya akan menuliskannya, jemari ini tiba-tiba kaku dan saya cuma bisa terpaku menatap layar monitor. Bingung???