24 Jun 2013

Terlalu Ceroboh

Diposting oleh Drina at 05.49
Aku tergesa menuruni tangga dan tiba-tiba kakiku terpeleset. Untungnya tanganku bisa meraih pegangan sehingga tubuhku tak sampai menggelinding hingga ke anak tangga yang paling bawah. Hanya saja tak bisa aku pungkiri kalau seluruh persendianku terasa sakit luar biasa.

"Bang, Na tadi jatuh..."

Aku menghentikan jemariku yang bermain di atas keypad hp. Ingatan itu melintas di benakku.

***

"Lagi dimana, Na?"

Aku menjawab ragu, "Di rumah sakit."

"Rumah sakit?" Nada suaramu terdengar khawatir. "Kamu sakit? Kenapa nggak bilang?"

"Jatuh dari motor."

"Kok bisa?"

"Jalannya licin, Bang."

"Makanya lain kali kalo bawa motor itu nggak usah sok-sok jadi pembalap."

"Tapi Na nggak ngebut kok." Aku bersungut demi mendengar omelanmu.

"Kalo nggak ngebut nggak mungkin sampe jatuh gitu."

"Udah dibilang kalo jalannya licin juga."

"Iya, tapi kalo kamu hati-hati dan nggak ngebut pasti nggak bakal jatuh. Dasar ceroboh."

"Terserah Abang deh."

Aku mennggakhiri pembicaraan. Kesal.

***

"Upz!"

"Kenapa?"

"Bang, nanti telponnya dilanjutin ya."

"Loh, memangnya kenapa? Kelasnya udah mo mulai?"

"Belum, Na mo pulang ke kost sebentar." Kataku sambil berjalan menuju parkiran.

"Bukannya tadi kamu bilang baru nyampe kampus ya Na." Nada bicaramu sedikit heran.

"Iya, tapi..."

"Ada yang ketinggalan?"

"Nggak sih, tapi..." Aku sedikit ragu.

Kamu diam menanti jawabanku.

"Na lupa matiin setrikaan, Bang."

"Aduh... kamu ceroboh banget sih Na."

"Ngomelnya nanti aja bisa?" Sindirku.

Disindir begitu kamu malah bersiap-siap akan memperpanjang omelanmu.

Aku bersungut.

"Jangan diulangi lagi." Katamu akhirnya sebelum menutup telpon.

***

"Kamu jadi berangkat hari ini?"

"Iya."

"Pesawat jam berapa?"

"Jam 5 sore."

"Jam berapa mau ke bandara?"

"Sebentar lagi, Bang." Kataku sambil mencari-cari sesuatu.

"Nunggu apa lagi, ntar telat loh."

"Iya, sebentar lagi." Aku bersungut seperti biasa."

"Kamu lagi ngapain sih?"

Aku memindahkan ponselku ke tangan kanan. Menghela napas sesaat dan bersiap menerima omelannya.

"Nyari tiket pesawat."

"Apa?"

Aku menghela nafas sekali lagi.

"Jangan ngomel dulu ya bang, Na lagi pusing nih. Kalo tiketnya nggak ketemu juga, bisa-bisa Na batal berangkat."

"Dasar ceroboh." Seperti biasa kalimat itu yang keluar dari mulutmu.

***

"Aaawww!"

"Kenapa lagi?"

"Jari Na luka bang waktu ngiris bawang." Aku mengadu.

"Berdarah?"

"Ya iyalah." Aku jadi sewot mendengar pertanyaanmu yang nggak penting itu.

Kamu tertawa kecil.

"Udah dikasih obat?"

"Ini lagi dikasih obat. Periiiih hikz...."

"Kamu tuh emang ceroboh. Masa ngiris bawang aja sampe luka gitu. Makanya lain kali jangan sambil ngelamun."

Aku merengut kesal. Selalu dan selalu begitu. Bukannya kasihan malah ngomel dan menyalahkan.

***

"Bang... Na jatuh di tangga."

Aku membaca lagi SMS yang baru ku ketik. kembali ragu untuk mengirimkannya.

Dulu, aku begitu kesal dengan omelanmu. Selalu protes ketika kamu mengatakan aku ceroboh, walau pada kenyataannya memang begitu. Tapi aku tau, sebenarnya itu salah satu bentuk perhatian kamu padaku. Jadi apa pun yang terjadi aku selalu memberi tahu mu, termasuk hal yang menyangkut kecerobohanku itu.

Tapi itu dulu, sebelum masalah datang dan mengubah keadaan. Aku bahkan lupa sejak kapan perhatian itu berubah menjadi ketidakpedulian. Dan aku yang dulu terbiasa mengadukan segala sesuatu padamu sekarang lebih memilih menyimpan semuanya sendiri.

Aku mendelete SMS yang sebelumnya sudah ku ketik, mengurungkan niat untuk mengirimkannya padamu. Tidak ada gunanya.

Kamu benar, aku memang gadis yang ceroboh. Aku selalu ceroboh melakukan segala hal. Aku juga ceroboh karena mempercayakan kebahagian dan menitipkan impianku padamu. Bahkan aku terlalu ceroboh telah meletakkan hatiku padamu.


rheadrina
KamarKost, 24062013


4 komentar:

Unknown on 26 Juni 2013 pukul 13.13 mengatakan...

Ceritanya sederhana tapi maknanya dalem. Teruslah menulis!

Drina on 27 Juni 2013 pukul 06.32 mengatakan...

makasih rangga... :)
sering2lah berkunjung.

Anonim mengatakan...

asiik, so deep. Love it! Pengen nulis lagi jdinya.

Drina on 1 September 2013 pukul 07.37 mengatakan...

wow, senang sekali rasanya tulisanku yg sederhana ini diapresiasi. thanks edwin. juga atas kunjungannya.

Mari menulis... :)

Posting Komentar

 

Peoplecuek's Blog Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | Best Kindle Device